Kamis, 24 April 2014

4 Tipe Komunikator


CERDAS
Komunikator tipe ini tampak dari wawasannya yang luas. Kemampuan analisa terhadap materi yang dibicarakan, dan seringkali menggunakan terminologi2 dari tema yang dibicarakannya. Biasanya mereka berbicara dalam kecepatan sedang hingga cepat.

RAMAH
Yang paling menonjol dari komunikator yang ramah adalah ekspresi wajah, bahasa tubuh dan penggunaan smiling voice. Wajah dan bahasa tubuhnya mengekspresikan pribadi yang penuh keramahan. Mereka tidak terlalu concern terhadap kualitas pesan, tapi pada cara penyampaiannya. Tipe ini juga termasuk pendengar yang baik

KHARISMATIK
Perpaduan kebijaksanaan, percaya diri, ketegasan dan kepedulian adalah hal yang paling terasa pada audiens saat berkomunikasi dengan tipe ini. Komunikator tipe ini memiliki kemampuan mengontrol emosinya saat berbicara, sekalipun dalam situasi yg kurang kondusif.

INSPIRATIF
Mereka adalah tipe komunikator yang memiliki kemampuan persuasi yang tinggi. Sebagian besar dari mereka adalah story teller yang baik. Antusias, dengan penggunaan intonasi yang bagus adalah ciri yang paling menonjol pada tipe ini.

Rabu, 02 April 2014

Muchlis Anwar - Public Speaking di Sunday Sharing #4 Blogger Jakarta.

( Sumber : http://diankelana.web.id/ )

“Ayah mau mengisi materinya?” Tanya Ia Alginat pada inbox saya di FB.
Tanpa berpikir panjang lagi, saya menyanggupi. Padahal saat itu saya tidak tahu apa yang akan saya sampaikan di acara bertajuk Sunday Sharing Blog Detik itu.

Public Speaking, atau berbicara di depan umum, adalah hal baru bagi saya. Saya belum pernah belajar secara khusus ilmu ini. Kalaupun saya pernah tampil di depan umum. Itu juga pada pelatihan ngeblog buat guru di 6 kota tahun 2012 yang lalu. Penampilan saya di acara itu adalah tanpa latar belakang ilmu berbicara di depan umum. Tapi tampil alami begitu saja, hanya karena saya menguasai materi yang akan disampaikan, yaitu masalah pembuatan blog.

Tapi, tampil dalam sebuah kelas dengan topik bagaimana berbicara didepan umum, sementara saya tidak mempunyai kapasitas untuk itu, adalah sebuah tantangan. Berbagi sesuatu ilmu yang tidak saya kuasai, bagaikan membagikan uang kepada banyak orang, sementara saya sendiri tak punya uang yang dapat di bagikan.

Saya memang sudah dibekali oleh Edrida Pulungan dan Karel Anderson, pada pertemuan bulan lalu. Tapi apakah saya juga akan menampilkan apa yang pernah mereka berikan waktu itu? Ah, rasanya tidak mungkin. Saya harus memberikan yang lain, suasana yang lain dan rasa yang lain.

lanjutkan membaca...