Rabu, 24 Desember 2014

Seni Komunikasi yang Mencerahkan




Bicara di depan publik sepintas menjadi kegiatan yang mudah. Tinggal bicara bla..bla..bla.. selesai. Tapi siapa sangka kegiatan cuap-cuap di depan umum kerap menimbulkan persoalan bagi mereka yang tidak terbiasa. Seorang rekan harus mules-mules saat diminta bicara dalam sebuah perhelatan kantornya. Padahal audiens di kantornya semua ia kenal secara pribadi.

Kawan saya yang lain pun demikian. Keringat segede jagung mengucur deras dari wajahnya saat didaulat menjadi keynote speaker sebuah seminar menggantikan atasannya yang berhalangan.

Berbicara memang kegiatan alamiah manusia. Sepanjang ia bisa dan melatihnya sejak kecil mestinya kegiatan berkomunikasi menjadi sebuah kesenangan tersendiri bagi manusia. Namun praktiknya tidaklah demikian.

Dalam buku “The Art of Communication” karya Muchlis Anwar, disebutkan bahwa komunikasi merupakan sebagian besar kegiatan yang dilakukan umat manusia dalam hidupnya. Namun tidak semua manusia diberi kemampuan yang sama untuk bisa berkomunikasi secara efektif.

Tidak semua manusia mesti jadi pembicara handal atau jadi orator ulung, namun menurut Ulis, begitu penulis buku ini biasa disapa, setidaknya manusia mesti mencapai derajat minimum sebagai komunikator yang efektif. Mengapa efektivitas menjadi penting dan digaris bawahi? Karena dengan menjalankan komunikasi yang efektif, maka pesan yang dibawa seseorang akan mudah dipahami oleh orang lain.  Sebab pada dasarnya berkomunikasi adalah mencari pemahaman yang sejajar diantara komunikator dan komunikan.

baca selengkapnya : http://syaifuddin.com/…/23/seni-komunikasi-yang-mencerahkan/

Kamis, 04 Desember 2014

Wajib Baca - The Art of Communication -


Telah terbit buku The Art of Communication
Penulis : Muchlis Anwar
Penerbit : Zikrul Hakim
ISBN : 978-979-063-982-9

Mengundang penulis untuk mengisi seminar atau training? silahkan email ke info@seniberbicara.com