Selasa, 12 Februari 2013

Siapa yang Salah


Pagi-pagi sepulang dari rumah seorang kawan, seperti biasa jalanan dari Ciputat menuju Pondok Cabe dipenuhi oleh kendaraan orang-orang yang akan berangkat kerja, kuliah atau keperluan lainnya. Beruntung pagi itu tidak hujan seperti 2 hari sebelumnya yang terus-menerus diguyur hujan setiap pagi.

Menjelang masuk kearah perumahan, mendadak semua kendaraan harus berhenti karena ada sebuah mobil sedan yang kelihatannya kesulitan untuk terus berjalan karena dari arah berlawanan ada sebuah truk yang besar, sedangkan disebelah kirinya sangat mepet ke parit yang cukup dalam. Jadi keadaannya terjepit antara truk dan parit.

Keadaan ini memaksa saya dan pengendara lain harus menunggu cukup lama. Persis disebelah saya, seorang pengendara motor yang berusia sekitar 50an nampak sangat kesal dengan keadaan tersebut. mulutnya tidak henti-hentinya berteriak dan memaki-maki pengendara sedan tersebut.

Setelah cukup lama akhirnya mobil tersebut berhasil melewati kondisi tersebut. Saat mobil tersebut lewat disebelah saya, saya bisa melihat wajah sang pengendara yang seorang wanita nampak masih tegang dan ketakutan. Sedangkan orang yang memaki-maki tadi langsung menatapnya dengan wajah penuh kemarahan. 

Sampai dirumah saya masih kepikiran dengan peristiwa itu. Mengapa ada orang-yang begitu mudah tersulut emosinya dengan keadaan seperti itu, apalagi kelihatannya si pengendara sedan juga begitu ketakutan karena mungkin belum begitu mahir berkendara dan tentunya tidak punya niat untuk sengaja menjadi penyebab kemacetan. 

Saya membayangkan bila keadaannya dibalik. Si bapak tua itu berada dimobil dan berusaha keras keluar dari keadaan itu dengan rasa takut dan penuh kehati-hatian, kemudian ada orang lain yang berteriak dan memaki-makinya. Kira-kira seperti apa tanggapannya ? kalo tadinya dia merasa enteng saja untuk memaki-maki si ibu itu, apakah dia juga siap menerima hal yang sama?  hehehe rasanya nggak kebayang deh apa yang terjadi.

Dalam situasi yang lain kejadian ini sangat sering terjadi dalam skala yang berbeda. Orang-orang begitu mudah menuding orang lain, organisasi lain atau bangsa lain bersalah, kemudian  dihina dan dicaci maki bahkan dibantai tanpa memeriksa realita sebenarnya atau mencoba melihat dari sudut pandang yang lebih luas. 

Mudah-mudahan pandangan saya tidak tepat, tapi rasanya semakin banyak manusia yang begitu kejam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih untuk komentar anda.
salam hormat kami

Admin.