Setiap hari
dalam hidup kita diisi dengan kegiatan berbicara, baik dirumah, di kantor, di sekolah,
di kampus, dalam kendaraan, di pasar, dsb. Mulai dari bicara sekedar basa-basi
sampai dengan pembicaraan yang serius dan mendalam.
Meskipun
bicara sudah merupakan kegiatan yang berulang setiap hari sepanjang hidup kita,
namun tidak semua orang mampu menguasai keahlian berbicara atau menjadi pembicara
yang menyenangkan.
Diantara
begitu banyak orang yang kita kenal, baik
itu keluarga, teman kerja, teman kuliah, tetangga, coba hitung, kira-kira hanya
berapa orang yang membuat kita merasa nyaman dan senang berbicara dengan
mereka.
Sebaliknya
berapa banyak orang yang cenderung kita hindari untuk berbicara, kalaupun
terpaksa harus bicara dengan mereka, itupun hanya pembicaraan basa-basi belaka
sekedar menjaga norma kesopan-santunan.
Memonopoli
pembicaraan, emosional, sok tahu, minder, menggunjingkan orang lain, meremehkan,
acuh tak acuh hanyalah sebagian dari hal-hal yang sering kita lihat dan dengarkan
dalam percakapan sehari-hari. Orang-orang seperti inilah yang justru lebih
banyak”beredar” dimana-mana dan mereka sendiri justru tidak pernah menyadari
keadaan dirinya tersebut.
Ini ibarat
kotoran mata yang tak terlihat oleh yang punya mata, kecuali dia berkaca atau
diberitahu oleh orang lain. Tapi pada umumnya, karena memang mereka bukanlah
pembicara menyenangkan, mereka sangat sulit untuk menerima saran apalagi
kritikan dari orang lain.
Sebaliknya,
pembicara yang menyenangkan memahami benar bahwa bicara bukanlah sekedar
mengucapkan sesuatu lewat mulut, tapi juga melibatkan faktor mental, perilaku
dan pengetahuan/wawasan.
Sesuai
dengan sebutannya, pembicara yang menyenangkan selalu berusaha menciptakan
suasana bicara yang menyenangkan, pilihan katanya tepat serta bahasa tubuh yang
baik sehingga siapapun teman bicaranya akan merasa didengarkan dan dihargai.
Integritas
dan ketulusan adalah kunci kekuatan para pembicara yang menyenangkan. Disaat
keramah-tamahan, senyuman dan tutur kata yang indah sekedar menjadi polesan
untuk menjual komoditi dan mengeruk keuntungan pribadi, para pembicara yang menyenangkan
justru menjadikannya sebagai filosofi hidup yang akan terus dipegangnya
kapanpun dan dimanapun.
Berikut
kutipan dari beberapa tokoh tentang –Bicara-.
“When I get ready to talk to people, I
spend two thirds of the time thinking what they want to hear and one third
thinking about what I want to say.”
Abraham Lincoln
Abraham Lincoln
“You gotta be careful: don't say a word to
nobody about nothing anytime ever.” Johnny Depp
“Most of the successful people I’ve
known are the ones who do more listening than talking.” Bernard M.
Baruch
“If you talk to a man in a language he understands, that
goes to his head. If you talk to him in his language, that goes to his heart.”
Nelson Mandela
“Wisdom is the reward you get for a lifetime of listening
when you'd have preferred to talk.” Doug Larson
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih untuk komentar anda.
salam hormat kami
Admin.